POSTED: 25 February 2019

Setelah sukses menggelar festival mie di penghujung tahun 2018, PT Indofood Tbk Divisi Bogasari kembali menghadirkan Festival Mie 2019. Festival Ini merupakan kerja sama Bogasari dengan para UKM mitra binaan yang tergabung dalam berbagai paguyuban. Festival Mie 2019 akan digelar di 15 kota, antara lain Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Jakarta, Cirebon, Palembang, Jambi, Malang, Solo, Surabaya dan kota lainnya.

Festival mie pertama berlangsung, Minggu (24/2/2019) di Kota Purwakarta. Tepatnya di Parkiran Stadion Purnawarman Purwakarta, Jalan. Purnawarman Barat Sindangkasih,  Purwakarta, Jawa Barat.  Festival  Mie 2018 ini diselenggarakan Paguyuban Samiraos Purwasuka (Purwakarta, Subang, Karawang)  sejak pukul 7 pagi sampai jam 1 siang yang diawali dengan kegiatan senam pagi.

Saat senam pagi berlangsung, ratusan orang sudah mengantre di stan pembelian kupon mie ayam seharga Rp 3000 per porsi. Total ada 3000 porsi yang disiapkan 30 penjaja mie ayam dari 10 UKM asal Purwakarta dan Karawang. Dan karena antrean pengunjung semakin membludak, akhirnya penukaran kupon di penjaja yang semestinya pukul 9 pagi, dipercepat setengah jam sebelumnya.

‘Kami sebagai UKM mie ayam di wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang, bangga sekali bisa menyelenggarakan festival mie ini.  Acara fastival mie ini akan semakin mendekatkan para ukm  pengrajin dengan penjaja dan masyarakat pembeli,” ucap  Warseno, Ketua Paguyuban Samiraos  yang sekaligus menjadi Ketua Panitia Festival Mie Paguyuban Samiraos Purwasuka 2019

Sementara itu, Ivo Ariawan, Vice President Commercial Bogasari menegaskan, hal ini menunjukkan bahwa mie ayam  adalah salah satu usaha yang sangat menjanjikan dan terus bertumbuh. Itulah yang ingin disampaikan Bogasari melalui Festival Mie 2019 yang akan berlangsung di 15 kota.

Mie adalah panganan yang sangat menarik dan amat disukai banyak orang. Tidak hanya disukai berbagai kalangan usia tapi juga enak disantap kapan  saja, baik pagi, siang, sore bahkan  di malam hari.  Saking banyaknya orang  yang suka mie ayam, menjadi peluang usaha yang sangat potensial khususnya bagi sektor UKM. 

Contohnya Warseno yang sudah merintis usaha mie ayam sejak tahun 1983.  Dalam sebulan usahanya menghabiskan sampai 300 sak terigu atau 7,5 ton.  “Dan saat ini UKM mitra binaan Bogasari di sektor mie ayam secara nasional mencapai hampir 10 ribu,”   ucap Ivo.

Dalam festival mie di Purwakarta, 5 UKM Bogasari non mie juga buka stan. Antara lain UKM roti dan jajanan pasar. Sementara itu Grup Indofood juga membuka stan aneka produk dan diserbu para pengunjung.

Selain bersemangat menikmati mie ayam dengan hanya membayar Rp 3000 per porsi, ribuan pengunjung juga rela menunggu penarikan hadiah undian (doorprize).  Hadiahnya adalah 3 unit Mixer, 1 Kipas angin, 1 DVD, 1 Kompor 1 tungku, 1 Re Ice, Speaker aktif, dan 1 Re Bread.

Selain hiburan musik, kegiatan di panggung diisi dengan baking demo pembuatan mie sehat oleh Baker Haryanto dari Bogasari Baking Center (BBC) dan lomba menggulung mie mie ayam.  Di akhir acara, panitia mengumumkan pemenang Lomba Penjaja Mie yang dinilai 3 juri dari Bogasari yakni Haryanto, Beatrix Soedibyo, dan Ahmad Darullah.   Kriteria penilaian adalah  rasa, penampilan penjaja, penampilan gerobak, kebersihan, dan pelayanan.

Lomba ini ditujukan untuk mengapresiasi semangat dan kerja keras para penjaja.  Juara 1 diraih Andi Setiawan dan Suyarno dengan hadiah 1 unit sepeda motor matic, juara 2  (Sakun dan Sarmo) dengan hadiah 1 unit TV LED 32 inch, dan juara 3 (Sarpan dan Waldi) dengan hadiah  1 unit kulkas 1 pintu. Selama buat pemenang dan sampai ketemu di festival mie kota berikutnya. (RAP)

0

Silahkan login terlebih dahulu untuk mengirimkan komentar.
Related Artikel