Tumbuh Bersama, adalah moto kemitraan Bogasari dengan para pelangan, khususnya pelaku usaha kecil menengah (UKM). Moto inilah yang terus menular di kalangan UKM mitra Bogasari. Mereka tidak hanya berjualan dan memikirkan untung, tapi juga berbagi kepada masyarakat yang ingin membuka usaha.

Seperti yang dilakukan Samino, pengrajin mie ayam dengan merek “Samino” yang sudah hampir 30 tahun memakai terigu Cakra Kembar produksi Bogasari. Minggu (29/7/2018), ia memberikan pelatihan membuat mie ayam yang diikuti 50 peserta anggota Paguyuban Saran Sehati. Paguyuban ini merupakankomunitas UKM yang berasal dari jemaat Gereja Maria Bunda Segala Bangsa, Kota Wisata, Cibubur.

Mereka sudah berkumpul di rumah Samino, Ciledug, Tangerang sejak pukul 08.30. Tahap pertama, mereka melihat proses pembuatan mie, mulai dari adonan sampai proses penggilingan. Setelah itu mereka praktik langsung membuat mie ayam di gerobak milik Samino. Awalnya Samino memperagakan cara merebus mie ayam yang benar, lalu setiap peserta mencoba langsung dan mencicipi buatannya sendiri.

Usai praktik, peserta diajak ke lantai 2 dan Samino pun berbagi kisah perjuangannya. Anggota paguyuban pun kagum dan kian terinspirasi karena Samino tak kenal kata menyerah dalam berusaha, meski pernah mendapat musibah. 

Samino berbagi resep ilmu mie ayam tanpa dibayar. “Saya pun tidak menyembunyikan resep rahasia kepada bapak dan ibu, karena saya ingin bapak dan ibu dapat sukses seperti saya bila ingin berjualan mie ayam,” ucap Samino yang sudah merintis usaha Mie Ayam Samino sejak tahun 1979.

Christina Murti, Ketua Paguyuban Saran Sehati menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Samino. Ia menambahkan, paguyuban ini dibentuk 31 Juli 2016 dan anggotanya adalah jemaat  Gereja Maria Bunda Segala Bangsa yang punya usaha. Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari perayaan ulang tahun kedua. 

“Hampir 90% anggota kami adalah usaha kuliner. Dan memasuki tahun ke-2 ini, anggota kami sudah menjadi 120 orang dan semuanya punya usaha. Paguyuban ini adalah wadah bertukar informasi antar UKM yang ada di gereja kami,” ungkap wanita pemilik usaha Rujak Rencong Freshsana ini. (DIK/RAP)