Festival Mie yang digelar Paguyuban Roti dan Mie Ayam Se Solo Raya (PARIMAS) tampak berbeda dengan festival mie di 2 kota sebelumnya, Jakarta dan Purwakarta. Satu diantaranya karena digelar lomba makan mie ayam tercepat. Dalam lomba kali ini puluhan pengunjung berlomba cepat menghabiskan 1 porsi mie ayam. Rata-rata pemenang lomba makan mie ayam tercepat ini hanya butuh waktu 2 menit untuk menghabiskan 1 porsi.  

“Ini benar-benar seru. Kami yang sudah puluhan tahun jualan mie ayam, belum pernah melihat pembeli menghabiskan 1 porsi secepat itu. Paling cepat 15 menit. Bahkan yang juara ada yang masih anak SD. Lomba ini ternyata bikin acara semakin meriah,” ucap Rochim Agus Suripto, Ketua PARIMAS,.

Festival Mie 2019 digelar PARIMAS dengan dukungan penuh Bogasari, Minggu (7/2/2019) di Sentra Niaga The Park, Solo sejak pukul 6 pagi sampai 4 sore. Solo merupakan kota kedua setelah Purwakarta pada Februari lalu. Sedangkan  festival di Jakarta pada Desember 2018.  Dalam festival di Solo ini, disiapkan 3000 porsi mie dengan harga khusus hanya Rp 4.000 per porsinya. 

“Diskon harga sampai 60% dari harga normal Rp 10 ribu menjadi Rp 4 ribu, adalah bentuk apresiasi Bogasari dan UKM kepada para pencinta kuliner mie ayam,” ucap Ivo Ariawan Budiprabawa, Vice President Commercial Bogasari dalam siaran pers kepada wartawan.   

Selain makan mie ayam tercepat, perbedaan lainnya adalah lomba mewarnai kaos dengan tema gambar Festival Mie 2019 yang diikuti anak-anak. Lomba makan mie digelar 2 gelombang dan diikuti total 50 peserta. Sedangkan lomba mewarnai kaos dibagi 2 kategori. Kategori A khusus anak-anak yang masih duduk di bangku TK sampai kelas 2 SD. Sedangkan kategori B, khusus untuk kelas 3 sampai kelas 6 SD.

Biaya pendaftaran hanya Rp 25 ribu dan peserta akan mendapatkan kaos untuk diwarnai, 1 set cat air, dan 1 porsi mie ayam. Kategori A diikuti 38 anak dan kategori B 26 anak. Sedangkan peserta lomba makan mie ayam gratis.

Untuk lomba makan mie ayam diambil 5 tercepat dengan hadiah masing-masing berupa kupon belanja Indomaret senilai Rp 100 ribu, Rp 75 ribu Rp 50 ribu, dan Rp 25 ribu serta bingkisan produk dari Indofood grup. Sementara lomba melukis diambil 3 juara utama dan 3 juara harapan. Untuk juara 1,2, dan 3 masing-masing mendapatkan hadiah uang pembinaan senilai Rp  2 juta, Rp 1 juta, dan Rp 750 ribu. Mereka juga berhak mendapatkan piala, piagam penghargaan dan bingkisan produk Indofood grup. Sedangkan  juara harapan 1 mendapat uang pembinaan Rp 500 ribu, dan  masing-masing Rp 250 ribu untuk juara harapan 2 dan 3 serta piagam penghargaan dan goodie bag.

Lomba lain yang digelar dalam festival kali ini adalah lomba kreasi mie untuk anak penjaja dan lomba tenant terbaik untuk penjaja mie ayam. Juri kedua lomba ini adalah baker Bogasari Heri,  Manajer Departemen SME Bogasari Beatrix Sudibyo, dan Norma Budi Aryati dari  Dinas Kesehatan Sukoharjo. Hadiah para juara 1 sampai 3 untuk lomba kreasi mie masing-masing sebesar Rp 750 ribu, Rp 500 ribu, dan Rp 250 ribu, serta piala dan piagam penghargaan.

Sementara itu, hadiah untuk lomba tenant terbaik dalam festival di Solo ini berupa 1 unit gerobak mie ayam untuk juara 1, 1 unit TV LCD 32 Inchi (juara 2), dan 1 unit telepon genggam (juara 3). “Indikator yang menjadi penilaian adalah kebersihan gerobak selama acara, pelayanan terhadap pelanggan, dan cita rasa dari mie yang dibuat,” ucap Heri.

Acara baru dalam festival kali ini adalah talkshow “Kemitraan UKM Bogasari” yang dipandu Rudianto Pangaribuan, Head of Public Relations Divisi Bogasari. Narasumber dalam talkshow ini Julius (Manager CR Bogasari Wilayah Indonesia Timur) dan 2 UKM Mie Ayam yakni Rochim dan Edi yang juga Ketua dan Sekretaris PARIMAS.

Setelah Solo, Festival Mie 2019 rencananya akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor,  pada 21 April 2019. Sampai jumpa di sana! (EGI/RAP)