
Untuk ketiga kalinya, Bogasari mengadakan Forkom (Forum Komunikasi) Mitra UKM tingkat nasional secara online melalui aplikasi zoom meeting clouds, Rabu 25 Mei 2021. Acara Forkom kali ini sekaligus dalam rangka Halal Bihalal 1442 H Bogasari dengan mitra UKM yang tergabung dalam paguyuan di berbagai daerah. Yang menariknya, halal bihalal kali ini tidak hanya diisi dengan ucapan permohonan maaf dan Selamat Idul Fitri 1442 tapi juga berbagi informasi seputar Bahan Tambahan Pangan (BTP) sesuai aturan Pemerintah dalam hal ini BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan).
“Kami yakin tahun 2021 dan beberapa tahun ke depan masih akan menjadi tahun kebangkitan pasca pandemi. Dan kita sebagai produsen makanan penting untuk selalu waspada dan terus menata sumber daya yang dimiliki. Spesial pada halal bihalal ini kami mendatangkan Ibu Deksa Presiana dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk memaparkan materi seputar BTP yang aman digunakan,” tutur Erwin Sudharma, dalam sambutannya sebagai Wakil Kepala Divisi Bogasari.
Namun sebelum paparan materi dari Badan POM, 90 partisipan zoom yang terdiri dari 35 perwakilan paguyuban dan Manajemen Bogasari diajak untuk sejenak mendengarkan siraman rohani atau “Kultum” dari ustaz Ahmad Muzakki. Dalam ceramah singkat, ustaz Ahmad berpesan untuk senantiasa menjalin silaturahmi dan tetap menjaga manfaat dari setiap usaha yang ditekuni para UKM dan Bogasari. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan lengkap sekitar 1 jam oleh Deksa Presiana, Koordinator Kelompok Substansi Standardisasi Bahan Tambahan Pangan, Bahan Penolong, Kemasan, Cemaran, dan Cara Ritel Pangan yang Baik BPOM Republik Indonesia.
“Khusus untuk BTP kita atur dalam PerBPOM nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Disana memuat 27 jenis BTP untuk 15 kategori pangan olahan. Disana juga disebutkan berapa kadar maksimum BTP yang aman digunakan. Untuk kategori pangan nanti akan nada turunannya lagi jadi akan banyak sekali, pun dengan BTP,” jelas Deksa.
Karena begitu banyaknya BTP yang dibahas, total halamannya mencapai 1156 halaman. Jika ada jenis BTP yang belum dibahas di sana, UKM atau pengguna BTP bisa mengajukannya melalui formulir yang sudah disediakan BPOM. Pihaknya akan membantu mengurus perijinannya nanti. Proses permohonan ijin ini memakan waktu 85 hari atau sekitar 3 bulan.
“Ingat BTP yang boleh digunakan adalah yang sudah terdaftar di BPOM RI yang bisa dicek pada label kemasannya. Jika sudah terdaftar akan tertera BPOM RI MD untuk makanan produksi dalam negeri, atau BPOM RI ML untuk makanan produksi luar negeri. Dilanjutkan dengan 12 digit angka. Kalau hanya menyertakan PIRT saja, kami tidak menjamin itu aman digunakan,” seru Deksa antusias.
Seluruh materi yang disampaikan Deksa dalam acara halal bihalal ini mendapat perhatian serius dari seluruh peserta khususnya UKM mitra Bogasari. Deksa juga menjelaskan, untuk mengetahui daftar dan kadar maksimal penggunaan BTP bisa melalui aplikasi “Ayo Cek BTP”. Selain aplikasi yang bisa diunduh di playstore untuk pengguna android, “Ayo Cek BTP” juga sudah tersedia dalam versi website di https://standarpangan.pom.go.id/cekbtp/web/. Deksa dan tim dari BPOM juga turut menunjukan bagaimana cara mengeceknya.
Sebelum acara berakhir, Kepala Divisi Bogasari Franciscus Welirang menegaskan pentingnya untuk menyadari adanya perubahan dan perkembangan zaman sehingga harus senantiasa menyesuaikan agar tidak ketinggalan. “Kami akan senantiasa membantu bapak ibu dalam hal pengembangan usaha,” ucapnya.
Sementara itu, Parmu Ketua Paguyuban Mie Ayam Surabaya (PAMAS) mewakili berbagai paguyuban yang hadir mengucapkan terima kasih karena Bogasari senantiasa memperhatikan mereka UKM. “Terima kasih Bogasari atas bantuannya selama ini, terlebih ketika kami ada masalah seperti beberapa waktu lalu. Mohon maaf lahir dan bathin, selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Semoga pandemi cepat berlalu dan kita bisa besilaturahmi langsung seperti tahun-tahun sebelumnya,” ucap Parmu. (EGI)
-
Ukm Bogasari Bangga Ikut Program BbiRoti Eyang, Primadona Bakery, dan Anggie Bakery & Cake berhasil menjadi 3 UKM terbaik setelah melewati masa monitoring pembinaan UKM naik kelas dalam program Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Bogasari. Mereka beserta 8 peserta lainnya dipantau selama kurang lebih 3 bulan sejak selesai masa pelatihan secara keseluruhan akhir 2020.POSTED: 30 Apr '211
-
Bogasari Fasilitasi Ukm Urus Izin Usaha Spp-IrtIzin usaha yang paling awal dan sederhana buat UKM adalah pengurusan izin usaha rumah tangga atau PIRT. Meski demikian tidak sedikit UKM yang belum memiliki izin tersebut yakni berupa SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan - Industri Rumah Tangga). Padahal selain mendasar, SPP-IRT juga penting dan sangat bermanfaat untuk menaikkan kelas usaha UKM, apalagi di mata konsumen.POSTED: 21 Apr '210
-
Sinergi Paguyuban Ukm Dan Bogasari Di “Kotak Ajaib”Sekarang zamannya sudah berubah, tantangannya berbeda dengan zaman saya 20 tahun lalu. Pemanfaatan teknologi menjadi tantangan yang harus kita jawab semua. Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19, kita harus benar-benar bisa memanfaatkan teknologi yang ada termasuk seperti yang sedang kita lakukan sekarang. Bertemu dan berkumpul dalam satu aplikasi zoom yang biasa saya sebut sebagai “kotak ajaib”.POSTED: 03 Des '200
Silahkan login terlebih dahulu untuk mengirimkan komentar.