
Bupati Kuningan Acep Purnama sangat menyambut positif Festival Mie yang digelar Bogasari dan UKM yang tergabung dalam Paguyuban Mie Tunggalrasa, Minggu (30/06/2019). Kehadirannya dalam festival ini merupakan dukungan penuh, karena festival seperti ini mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kuningan khususnya UKM.
"Saya berharap Bogasari bisa mengadakan festival mie di Kuningan sekali setahun dan kalau bisa tidak hanya 4500 porsi tapi 7500 porsi. Apalagi dengan harga Rp 5000 dijamin laris manis diuber masyarakat Kuningan," seru Bupati Kuningan di hadapan ribuan pengunjung yang sedang menyantap mie ayam di lapangan Pandapa Paramartha.
Ia yakin masyarakat Kuningan sangat senang kalau acara festival mie seperti ini diadakan rutin setiap tahunnya. Selain acara festival mie, Acep juga menawarkan kepada Bogasari untuk bekerja sama membuat pusat kuliner di Kuningan.
"Kami juga mendukung kalau Bogasari bisa membuat program CSR di sektor usaha kuliner karena itu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Kuningan. Kalau Bogasari bersedia, Pemerintah Kuningan siap mendukung," ujarnya.
Seruan Bupati Kuningan langsung disambut pengunjung dengan tepuk tangan dan senyuman. Acara yang tidak jauh dari kantor bupati itu dihadiri pula Wakil Bupati Kuningan Muhammad Ridho Suganda, serta beberapa perwakilan beberapa instansi pemerintah lainnya.
Acara ini mengingatkannya kepada Festival Mie Bogasari yang terakhir digelar di Kuningan tahun 2007 saat dirinya menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kuningan.
"Ini seolah mengingat masa lalu. Dan Alhamdulillah Bogasari bikin festival lagi setelah 12 tahun dan saat saya menjabat sebagai Bupati Kuningan," ucap Bupati dalam sambutan pembukaan Festival Mie Bogasari 2019.
Usai sambutan pembukaan, Bupati Kuningan beserta Wakil Bupati dan Erwin Sudharma Wakil Kepala Divisi Bogasari melepas balon udara sebagai pertanda dibukanya secara resmi Festival Mie Bogasari 2019 di Kuningan. Antusiasme masyarakat terlihat dari penjualan mie yang sudah habis sebelum pukul 11.00 siang. Oleh karenanya, Erwin merasa bangga dan berterima kasih kepada warga Kuningan. Ia berharap ke depannya Bogasari akan melaksanakan acara seperti ini lebih meriah.
"Kami berharap melalui festival mie ini, masyarakat semakin mengenal keanekaragaman mie dan besarnya peluang usaha bagi masyarakat," jelas Erwin.
Kuningan merupakan kota ke empat yang menyelenggarakan Festival Mie Bogasari 2019. Sebelumnya penyelenggaraan serupa dilaksanakan Purwakarta, Bogor, dan Solo. Targetnya penyelenggaraan festival serupa di tahun ini dilaksanakan di 15 kota. Tak jauh berbeda dengan di kota lainnya, festival mie di Kuningan diikuti 30 penjaja yang berasal tergabung dalam 10 UKM anggota Paguyuban Mie Ayam Tunggal Rasa Cirebon. Walaupun dilaksanakan di Kuningan, penjajanya kebanyakan berasal dari Cirebon dan Majalengka.
Hadiah juara satu untuk lomba penjaja mie ayam dimenangkan Mie Ayam Tunggal Rasa atas nama Roshayani (44). Juara dua diraih Mie Ayam Tunggal Rasa Bang Nono dan juara ketiga Mie Ayam Tunggal Rasa Toto Suharto (50). Masing-masing berhak mendapatkan piala dan uang tunai sebesar Rp Rp 3.000.000, Rp 2.000.000, dan Rp 1.000.000. Juru lomba penjaja mie ayam adalah Ahmad Darullah, Beatrix Soedibyo, dan Nur Imansyah, ketiganya merupakana perwakilan dari Bogasari. Selain penjaja, Bogasari dan Paguyuban juga membagikan hadiah untuk pengunjung yang hadir berupa dispenser, TV LED, blender, kulkas, seped, kipas angin, kompor, mesin cuci, dan hadiah utama 1 unit motor.
Pengunjung yang beruntung dan terpilih mendapatkan hadiah utama ialah Neni Juhaeni dari Winduhaji, Kuningan. Dirinya merasa terkejut saat mendapatkan hadiah, karena ia hadir di sana sebagai pedagang mie ayam. Neni (32) dan suaminya, Dadi Mulyadi (33) adalah penjaja mie ayam Mekarsari sejak 2007. Dalam sehari mereka menghabiskan sekitar 20 kilogram mie.
"Alhamdullilah, ini rejeki anak kedua saya, yang masih dalam kandungan usia dua bulan," ucap Neni usai menerima hadiah.
Selain Neni, warga dan pedagang mie ayam mendapat kejutan hadiah dalam pengundian hadiah Festival Mie Bogasari 2019. Pengunjung berharap festival seperti ini terus dilaksanakan dengan jumlah porsi yang lebih banyak.
"Senang sekali rasanya makan mie ayam satu porsi seharga Rp 5.000 bisa bawa pulang mesin cuci," kata Novi (18) warga Ungaran Kuningan yang beruntung dan mendapatkan hadiah door prize satu unit mesin cuci. (EGI/RAP)
-
Festival Mie Bogor 2019Festival Mie 2019 hadir lagi, Fans Bogasari! Kali ini di Bogor pada hari Minggu 21 April 2019 di Stadion Pekansari, Cibinong, Bogor.POSTED: 18 Apr '190
-
1 Porsi Mie Ludes Dalam 2 MenitFestival Mie yang digelar Paguyuban Roti dan Mie Ayam Se Solo Raya (PARIMAS) tampak berbeda dengan festival mie di 2 kota sebelumnya, Jakarta dan Purwakarta. Satu diantaranya karena digelar lomba makan mie ayam tercepat. Dalam lomba kali ini puluhan pengunjung berlomba cepat menghabiskan 1 porsi mie ayam. Rata-rata pemenang lomba makan mie ayam tercepat ini hanya butuh waktu 2 menit untuk menghabiskan 1 porsi.POSTED: 09 Apr '190
-
Festival Mie 2019 Diawali Di PurwakartaSetelah sukses menggelar festival mie di penghujung tahun 2018, PT Indofood Tbk Divisi Bogasari kembali menghadirkan Festival Mie 2019. Festival Ini merupakan kerja sama Bogasari dengan para UKM mitra binaan yang tergabung dalam berbagai paguyuban. Festival Mie 2019 akan digelar di 15 kota, antara lain Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Jakarta, Cirebon, Palembang, Jambi, Malang, Solo, Surabaya dan kota lainnya.POSTED: 25 Feb '190
Silahkan login terlebih dahulu untuk mengirimkan komentar.