POSTED: 07 Agustus 2017
Pelatihan berlangsung selama  4 hari dari tanggal 1-4 Agustus 2017, mulai pukul 9 pagi sampai 4 sore. Sebanyak 20 peserta adalah wanita dan 1 pria. Mereka berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) As’syafyiyah Majalengka,  Raudhotul Thalibin Pandeglang; Muslimat NU Jakut; Nawawi Tanara Serang; Al-Quran Bogor; As-syafiiyah Pondok Gede Jakarta; Jakarta Islamic Center (JIC); Al-Wathoniyah Asshodriyah Jakarta; dan Darul’Izzah, Cengkareng; dan Pesantren Assidiqi Jember.
 
Di hari pertama pelatihan, Kepala Divisi Bogasari yang juga Direktur Indofood Tbk Franciscus Welirang menyambangi ruang praktek BBC. Kurang lebih 1 jam, Franciscus mendatangi setiap meja peserta yang dibagi menjadi 4 kelompok besar. Pria yang biasa disapa Franky Welirang ini berbincang akrab dengan peserta. Saat jam istirahat, Franky santap siang bersama dengan seluruh peserta dan sempat ramah tamah. Ramah tamah ini juga diikuti Anwar Agus selaku Vice President People and Organization Development  Bogasari dan tim, serta Haji Haerullah dari Jakarta Islamic Center (JIC).
 
“Ini merupakan bentuk dukungan Bogasari terhadap Program Pemberdayaan Ekonomi Umat yang dicanangkan MUI dan Presiden.  Bogasair akan melanjutkan program pelatihan ini dengan pemberian peralatan dan unit usaha bakery, sehingga para peserta bisa siap berproduksi dan berjualan,” ucap Franky saat konferensi pers Selasa (1/8) di BBC.
 
Sebelumnya, Indofood melalui unit usaha Bogasari pernah membina beberapa pesantren terkait program pemberdayaan ekonomi umat ini, di antaranya Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pesantren Al-Khairat Palu, Pesantren As’syafiyah Majalengka, Pesantren Pati, dan Pesantren Inggris Puspita Bogor. Sebagian besar peserta pesantren yang pernah dilatih masih terus menjalankan usaha roti, mie, dan kue.  “Kedepannya, ada beberapa pesantren lagi yang ditargetkan untuk dilatih usaha roti dan mie, di antaranya Pesantren Al-Masturiyah Sukabumi,” tambah Franky. (MYR/RAP)
1

Silahkan login terlebih dahulu untuk mengirimkan komentar.
Artikel Berhubungan