
Adalah Nawira Taufik Al-Jufri yang dulunya bekerja membantu orangtua dagang busana Muslim milik ayahnya. Namun tahun 2007, si jago merah melahap Pasar Turi, termasuk sejumlah kios milik sang ayah. Tak hanya Nawira, tapi kedua orangtua beserta keluarganya sungguh sedih atas musibah kebakaran tersebut.
Nawira yang hanya lulusan SMK Tata Boga, tidak mau menyerah. Wanita kelahiran 13 November 1988 ini pun memberanikan diri untuk menekuni usaha bakery. Rumah tinggal besama orangtua yang terletak di Perumahan Pucang Indah Blok I Nomor 2, Sidoarjo, dijadikan sebagai lokasi produksi.
“Kebetulan saya hobi memasak, makanya saya juga ambil SMK Tata Boga. Lalu saya berpikir kenapa tidak buka usaha roti saja,” ucap putri dari M. Taufik Aljufri dan Mona Elhana ini.
Lulusan SMKN 1 Buduran, Surabaya ini pun akhirnya memperdalam ilmu di Bogasari Baking Center (BBC) Surabaya. Tante atau kakak dari ibunya yang pernah punya usaha roti pun mendukung penuh tekad Nawira yang saat itu baru berusia 21 tahun.
Sang tante juga ikut melatihnya untuk belajar membuat roti bluder. Alasan memilih roti bluder karena sedang tren tapi belum banyak yang buka di Kota Surabaya. Kurang dari sebulan, Nawira pun berhasil menemukan resep yang pas untuk roti bluder buatannya. Ia menawarkan roti bludernya kepada orang-orang terdekatnya dan mendapat respon yang sangat positif. Bahkan ada yang mulai memesan untuk acara arisan.
“Kebanyakan pelanggan saya mengaku jika roti bluder saya punya rasa yang khas dan memanjakan lidah. Salah satu rahasia dari saya agar roti bluder memiliki cita rasa yang khas adalah karena menggunakan bahan-bahan terbaik, terlebih terigu yang saya gunakan adalah Cakra Kembar Emas produk Bogasari, yang mampu menghasilkan roti bluder bagus seperti kapas jika di gigit,” kata ibu dari Muhammad Umar Al Munawar ini.
Membuat roti bluder memang tidak mudah. Tantangannya adalah takaran bahan bakunya harus pas, karena kesalahan sedikit saja bisa dipastikan bluder akan rusak. Nawira menjamin roti bluder buatannya lebih tahan lama dibanding roti lainna. Roti bluder merek NR (Nawira) Bakery mampu bertahan 5 sampai 7 hari dan tentu saja tidak pakai pengawet.
“Saya menggaransi roti bluder buatan saya lebih tahan lama karena dalam proses produksinya selalu menggunakan sarung tangan, sehingga adonan roti tidak tersentuh oleh tangan secara langsung. Sentuhan dari tangan itulah yang membuat roti bluder cepat menjamur,” ungkapnya.
Roti bluder NR Bakery kini tidak hanya dipesan arek Surabaya, tapi juga asal Jakarta, Bandung, hingga Madiun. “Dulu roti bluder masih belum se-ngehits sekarang. Dari 100 roti bluder yang diproduksi seringkali tidak habis dalam sehari. Namun, tekad saya sudah sangat kuat untuk terjun di bisnis ini. Perlahan-lahan saya bangkit dengan menciptakan varian rasa baru dan pelan-pelan mulai dikenal oleh masyarakat luas,” kenang Nawira.
Kini Nawira dibantu 6 karyawan, padahal dulu awal usaha kerjakan sendiri. Di awal usahanya hanya memakai 1 kg terigu per hari, sekarang minimal 10 kg terigu Cakra Kembar Emas per hari. Kalau lagi banyak pesasan bisa sampai 25 kilogram seharinya. “Jika pesanan sedang banyak, dalam sehari bisa produksi hingga 2.000 roti bluder. Kebanyakan pelanggan kami adalah pekerja kantoran yang sedang mengadakan event, acara sekolah, hingga arisan,” papar Nawira yang merupakan anak ke-4 dari 6 bersaudara ini.
Nawira sangat bangga menjadi mitra binaan Bogasari. Bukan hanya karena terigunya berkualitas tapi juga dilatih untuk terus mengembangkan usaha. Termasuk pelatihan dalam hal kemasan. Beberapa bulan lalu, NR Bakery bersama sejumlah UKM ikut pelatihan kemasan di Bogasari Baking Center kerja sama dengan Universitas Kristen Petra Surabaya.
“Saya sangat senang dan bangga, karena dengan kemasan baru ini, produk roti bluder saya semakin dilirik banyak orang dan mendapat tambahan pesanan. Kami pun memasarkan tidak hanya secara offline tapi juga online. Pokoknya dengan kemasan baru ini, omzet NR Bakery naik. Dan Alhamdulillah sekarang kami sudah bisa punya oulet di Jalan Diponegoro Nomor 103, Surabaya. Jangan lupa yah cek produk NR Bakery di instagram @nrbakeryfrozenfood dan facebook @NR Bakery & Frozen Food. (DIK/RAP)
-
Pia Bulan, Dulu Sering Ditolak Kini Laris ManisDitinggal seorang ayah tentu sangatlah berat karena merupakan tulang punggung keluarga. Itulah yang dirasakan Yet Irawati ketika tahun 2010 sang ayah berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa.Sebagai anak sulung, wanita kelahiran Cilacap, 15 September 1977 ini mendapat amanah untuk membantu ibunya menghidupi empat adiknya.POSTED: 19 Okt '180
-
Bakpia Ulir Karya Titik WinarniDua puluh tahun menjalani usaha bukanlah perjalanan singkat. Tapi dalam dunia bisnis, persaingan tak bisa dihindari. Seperti yang dialami Titik Winarni yang sudah 20 tahun menekuni usaha kue dan roti, akhirnya tergilas oleh persaingan. Tapi wanita yang sudah berusia 55 tahun ini, tak kenal kata menyerah. Ia kembali membuka usaha makanan berbasis terigu yakni bakpia.POSTED: 09 Okt '180
-
“Bagelen Ganyong Nanamie” Paduan Terigu Dan GanyongKue kering bagelen mungkin sudah akrab di lidah kita sebagai oleh-oleh khas Bandung. Kue kering yang terbuat dari tepung terigu dan diolesi roombutter itu mempunyai cita rasa yang istimewa. Namun, bagaimana dengan bagelen ganyong?POSTED: 19 Sep '180
Silahkan login terlebih dahulu untuk mengirimkan komentar.